Memiliki slogan “Hadir Untuk Yang Terabaikan”, Penggerak Kolaborasi Suportif (POSITIF) adalah sebuah organisasi non-profit yang didirikan pada tanggal 1 Maret 2011. Pendirian organisasi ini didorong oleh rasa sedih atas kurangnya perhatian pemangku kepentingan kepada kelompok masyarakat yang terabaikan akibat situasi yang mereka miliki, misalnya penyakit, disabilitas, latar belakang sosial, dan lain-lain.
Negara berkewajiban memastikan tak ada yang terabaikan atau tertinggal dalam proses pembangunan (no one left behind). Kenyataannya, kebijakan dan program pembangunan oleh pemerintah belum berpihak kepada kelompok masyarakat yang terabaikan itu. Sebut saja kelompok OYPMK (Orang Yang Pernah Mengalami Kusta), kelompok orang, khususnya anak-anak, dengan disabilitas, dan kelompok anak jalanan, dll.
Kelompok masyarakat terabaikan itu tak bisa berharap banyak dari pemerintah. Apa boleh buat!
POSITIF percaya bahwa strategi untuk mengatasi persoalan yang dihadapi oleh kelompok masyarakat terabaikan perlu dilakukan melalui 2 pedekatan sekaligus, yaitu karitatif dan sistemik. Pendekatan jalur ganda (twin track approach) adalah pendekatan lainnya yang musti digunakan, yaitu penyediaan dukungan spesifik (targetting) untuk individu yang membutuhkan dan dukungan arus utama (mainstreaming) untuk mengubah sistem.
POSITIF menyadari bahwa semakin ke sini para pelaku pembangunan semakin meninggalkan aspek karitatif dan targetting dan menggantikannya dengan aspek sistemik dan keberlanjutan. POSITIF sangat tidak menyukai kecenderungan ini! Alasannya sederhana: perubahan sistemik itu membutuhkan waktu lama, sedangkan orang yang terabaikan itu membutuhkan dukungan kita sekarang, saat ini!
POSITIF menggunakan kedua pendekatan di atas secara bersamaan.
Ada banyak pihak, baik individu maupun kelompok masyarakat, yang berpotensi mampu memberikan dukungan dalam berbagai bentuk bagi orang-orang yang terabaikan itu. Sayangnya, mereka belum merealisasikan pemberian dukungan itu, setidaknya karena 3 alasan: (1) mereka belum tahu bahwa ada orang yang membutuhkan dukungan mereka; (2) mereka belum yakin bahwa dukungan mereka akan tepat sasaran; dan (3) mereka belum tahu cara memberikan dukungan: dalam bentuk apa dan dengan cara bagaimana.
POSITIF memfasilitasi para pihak tersebut untuk keperluan karitatif atau targeting. Tidak hanya mempertemukan kedua pihak, POSITIF juga merancang kolaborasi aksi yang efektif agar jalur mainstreaming juga menjadi lebih kuat daya desaknya kepada pemerintah.